kon-knueppel-gagal-bersinar-di-akhir-musim

Kon Knueppel Gagal Bersinar di Akhir Musim

Kon Knueppel Gagal Bersinar di Akhir Musim. Kon Knueppel, rookie Charlotte Hornets yang dipilih di posisi keempat draft 2025, sempat menjadi sensasi awal musim NBA 2025-26 dengan rata-rata mendekati 19 poin per laga. Namun, menjelang akhir Desember 2025, performanya mulai menurun, terlihat dari akurasi tembakan yang turun dan kontribusi kurang konsisten di beberapa laga terakhir. Meski baru saja mencetak season-high 33 poin lawan Bulls pada 13 Desember, tren mini-slump ini membuat pengamat mempertanyakan apakah ia mulai merasakan tekanan rookie wall. TIPS MASAK

Performa Awal yang Mengesankan: Kon Knueppel Gagal Bersinar di Akhir Musim

Knueppel memulai musim dengan gemilang, langsung jadi pemimpin rookie di scoring dengan rata-rata 18-19 poin, disertai rebound dan assist solid. Ia sering cetak 20+ poin, termasuk beberapa game 30 poin, dan akurasi three-point di atas 40 persen membuatnya jadi kandidat kuat Rookie of the Year. Di November, ia bahkan sempat memimpin Kia Rookie Ladder, mengalahkan nama besar seperti Cooper Flagg.

Penampilan ini bantu Hornets tetap kompetitif meski ada cedera pada pemain kunci. Knueppel tunjukkan versatilitas sebagai shooter elite sekaligus playmaker, sering jadi opsi utama saat rekan setim absen. Pujian datang dari pelatih dan analis, yang melihatnya sebagai foundational piece untuk masa depan tim.

Penurunan di Akhir-akhir Ini: Kon Knueppel Gagal Bersinar di Akhir Musim

Memasuki Desember 2025, Knueppel alami fluktuasi. Ada laga di mana ia hanya cetak 6-13 poin dengan akurasi rendah, seperti 2-12 FG lawan Knicks akhir November, atau tembakan three-point meleset bertubi-tubi. Rata-rata poin di awal Desember sekitar 19,8, tapi dengan persentase three-point turun ke 36,9 persen, menunjukkan penurunan efisiensi.

Beberapa game terbaru tunjukkan ia kesulitan ciptakan ruang sendiri saat dijaga ketat, terutama saat lawan fokus double-team. Meski ada breakout seperti 33 poin baru-baru ini, pola mini-slump ini—seperti 10-34 FG di dua laga sebelumnya—jadi sorotan. Faktor kelelahan akibat menit bermain tinggi dan jadwal padat disebut-sebut sebagai penyebab.

Faktor Penyebab dan Dampak

Adaptasi ke NBA jadi tantangan besar bagi Knueppel. Sebagai rookie, ia sering dapat tugas berat defensively, plus beban ofensif saat tim butuh scorer. Kurangnya spacing ideal dari rekan setim kadang bikin tembakannya contested, turunkan akurasi.

Ini berdampak pada Hornets yang sedang berjuang di klasemen bawah Timur. Saat Knueppel off, tim kesulitan tutup gap, meski ia tetap beri kontribusi all-around seperti rebound dan assist. Analis bilang ini normal untuk rookie, tapi jika berlanjut, bisa geser posisinya di persaingan Rookie of the Year.

Kesimpulan

Kon Knueppel gagal bersinar konsisten di akhir 2025 karena mini-slump yang wajar dialami rookie di tengah jadwal ketat NBA. Meski sempat jadi bintang awal musim dengan performa elite, penurunan efisiensi tembakan dan tekanan defensif jadi hambatan. Dengan usia muda dan potensi besar, ini bisa jadi pelajaran berharga untuk bangkit lebih kuat di sisa musim, sambil bantu Hornets cari momentum positif.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *