Lonzo Ball Kembali Lagi ke Cleveland. Kembalinya Lonzo Ball ke NBA setelah absen panjang akhirnya terwujud di Cleveland Cavaliers, menyusul trade mengejutkan dari Chicago Bulls pada Juni 2025. Guard berusia 27 tahun ini, yang terakhir main reguler musim 2021/22, kini siap tip-off musim 2025/26 dengan Cavs—tapi dengan catatan ketat: minute restriction dan no back-to-backs awal musim untuk jaga kondisi lututnya. “Saya siap kembali, ini momen yang ditunggu,” ujar Ball di konferensi pers pra-musim 7 Oktober, soroti semangatnya gabung skuad Kenny Atkinson yang projected 52 kemenangan di East. Trade ini tukar Isaac Okoro plus aset kecil, bikin Ball jadi puzzle tambahan untuk core Donovan Mitchell dan Evan Mobley. Di tengah euforia Cavs yang finis runner-up East musim lalu, kembalinya Ball janji tambah kedalaman backcourt—tapi juga tantangan manajemen cedera. Artikel ini kupas dinamika itu, dari trade hingga peran barunya di Cleveland. BERITA TERKINI
Latar Trade: Langkah Strategis Cavs untuk Depth Backcourt: Lonzo Ball Kembali Lagi ke Cleveland
Trade Lonzo Ball ke Cleveland jadi salah satu deal pra-musim paling dibahas, diumumkan Shams Charania Juni lalu. Bulls, yang struggle tanpa Ball karena cedera lutut kronis, tukar ia untuk Okoro—defender solid tapi limited offense—plus pick swap 2029. Bagi Chicago, ini ruang cap dan aset rebuild; bagi Cavs, tambahan playmaker yang hilang sejak Darius Garland cedera musim lalu. Ball, draft nomor dua 2017 dari UCLA, absen tiga musim karena operasi meniscus dan ACL, tapi recovery 2025 tunjukkan progres: Ia main 20 menit scrimmage pra-musim tanpa keluhan.
Atkinson, pelatih baru, langsung integrasikan Ball ke rotation: “Lonzo bawa IQ tinggi dan passing vision—dia fit sempurna untuk kami.” Ini langkah cerdas karena Cavs rank top-5 defense East musim lalu, tapi backcourt butuh facilitator kedua di sisi Mitchell. Ball, dengan career 13.4 poin dan 5.4 assist, potensial ganti peran Garland yang trade rumor. Trade ini murah untuk Cavs—Okoro projected bench role di Bulls—dan Ball excited: “Cleveland punya budaya juara; saya siap kontribusi.” Ini soroti evolusi Cavs dari rebuild ke contender, di mana Ball jadi depth murah tapi berpotensi tinggi.
Manajemen Cedera: Minute Restriction untuk Kembali Aman: Lonzo Ball Kembali Lagi ke Cleveland
Kembalinya Ball tak lepas dari hati-hati: Cavs umumkan 7 Oktober, ia mulai musim dengan minute restriction 20-25 per game, plus skip back-to-backs awal. “Kami tak mau ulangi kesalahan; Lonzo sehat dulu, performa ikut,” kata Atkinson, rujuk operasi ketiga lutut Ball 2023. Musim lalu di Bulls, ia absen total, tapi rehab di LA tunjukkan kemajuan—ia main full scrimmage Vegas minggu lalu, rata-rata 4 assist tanpa turnover.
Ball sendiri optimis: “Saya merasa lebih kuat; target saya 30 menit akhir musim.” Ini strategi mirip Kevin Durant di Suns 2023—mulai lambat, naik gradual. Di Cavs, ia rotasi dengan Craig Porter Jr. dan Ty Jerome, fokus off-ball movement untuk hindari beban lutut. Pra-musim, Ball blok 2 tembakan melawan Bulls eks-timnya, tunjukkan atletisitas kembali. Manajemen ini krusial karena East brutal: Knicks dan Celtics punya depth backcourt monster. Jika Ball tahan 60 game, Cavs projected naik ke 55 kemenangan—tapi cedera ulang bisa hancurkan momentum.
Peran Baru Ball: Facilitator dan Leader di Skuad Muda
Ball jadi puzzle tambahan Cavs karena IQ-nya cocok core muda: Ia duet Mitchell untuk pick-and-roll, ciptakan open three untuk Max Strus. Di scrimmage, Ball assist 6 kali ke Mobley di paint, soroti visionnya yang career-high 2.7 turnover rate rendah. “Lonzo bukan scorer utama, tapi bikin tim lebih baik—dia leader alami,” puji Mitchell di media day. Ini beda dari peran di Bulls di mana ia Ja Morant shadow; di Cleveland, ia primary handler kedua, target 12 poin plus 6 assist.
Off-court, Ball bawa vibe positif: Ia mentor rookie Jaylon Tyson, bagikan tips recovery lutut. Ini tambah leadership Cavs yang butuh veteran setelah trade Garland rumor. Projected lineup: Mitchell-Ball-Strus-Banchero-Mobley, dengan pace 99 possession—naik dari 97 musim lalu. Ball bilang: “Saya kembali untuk menang; Cleveland kasih kesempatan kedua.” Peran ini janji Cavs ke final East, soroti bagaimana trade kecil ubah dinamika tim.
Kesimpulan
Kembalinya Lonzo Ball ke Cleveland Cavaliers jadi cerita inspiratif NBA 2025/26: Dari trade strategis Juni lalu hingga manajemen cedera ketat, ia wakili ketangguhan setelah absen panjang. Dengan peran facilitator di sisi Mitchell dan Mobley, Ball lengkapi skuad Cavs yang lapar gelar—projected 52 kemenangan di East ketat. Ini bukan comeback instan, tapi langkah hati-hati menuju kontribusi besar. Bagi Ball, ini babak baru; bagi Cavs, aset undervalued yang bisa ubah musim. Tip-off 22 Oktober nanti, dunia tunggu loncatan pertamanya—Lonzo siap, dan Cleveland siap terbang.