jj-redick-tidak-nyerah-dengan-dalton-knecht

JJ Redick Tidak Nyerah Dengan Dalton Knecht

JJ Redick Tidak Nyerah Dengan Dalton Knecht. Di tengah start musim NBA 2025/26 yang penuh gejolak bagi Los Angeles Lakers, pelatih JJ Redick tetap teguh pegang prinsipnya: tak ada yang ditinggalkan begitu saja. Dalton Knecht, rookie sharpshooter berusia 23 tahun yang dipilih di ronde kedua draft tahun lalu, lagi jadi sorotan karena performa awal yang naik-turun—tapi Redick tak goyah. Pasca-kemenangan dramatis atas Timberwolves pada 29 Oktober 2025, Redick angkat bicara lagi soal Knecht: “Saya punya keyakinan sangat tinggi padanya. Dia lagi di spot bagus, dan kami akan kasih dia kesempatan.” Ini bukan omong kosong; di tengah cedera Anthony Davis dan rotasi darurat, Knecht mulai dapat menit lebih, cetak tujuh poin dari bangku di laga itu. Dengan Lakers rekor 2-2, dukungan Redick ini jadi sinyal harapan buat pemain muda yang haus bukti diri. Apa yang bikin pelatih rookie ini begitu yakin? Kita bedah dari performa hingga rencana ke depan. INFO CASINO

Performa Knecht yang Masih Cari Ritme: JJ Redick Tidak Nyerah Dengan Dalton Knecht

Dalton Knecht masuk liga dengan label shooter elit dari Tennessee—rata 21 poin musim lalu di college, termasuk 40% dari three-point. Tapi awal musim ini, realita NBA lebih keras. Di empat laga pertama, ia rata enam poin dari 18 menit, shooting 38% dari lapangan dan 30% di three. Laga pembuka lawan Nuggets, ia duduk total; lawan Clippers, cuma empat poin sebelum digeser. Tapi, ada kilasan: di kemenangan atas Wolves, tujuh poin bench-nya termasuk three pointer krusial yang bantu comeback.

Ini bukan slump total—summer league lalu, Knecht rata 20 poin, tapi Redick bilang ia burnout gara-gara latihan terlalu keras. Training camp Oktober jadi titik balik: data tim tunjukkan Knecht cetak 42 poin simulasi, terbaik di skuad. Redick puji: “Dia punya camp ofensif terbaik di antara semua pemain.” Masalahnya? Adaptasi ke defense NBA—ia kalah switch lawan guard lincah seperti Edwards, dan turnover naik ke 1,5 per laga. Tapi, rebound-nya naik ke empat per game, bukti ia mulai paham spacing. Di tengah injury chaos—Davis absen dua pekan, LeBron manajemen beban—Knecht dipaksa naik level, dan Redick lihat potensi: “Dia bisa bantu kami menang di playoff, mungkin beberapa laga.”

Dukungan Redick yang Tak Kenal Lelah: JJ Redick Tidak Nyerah Dengan Dalton Knecht

JJ Redick, mantan shooter legendaris yang kini pelatih rookie, paham betul perjuangan seperti Knecht. Ia bilang di media day 10 Oktober: “Dalton lagi di spot bagus sekarang. Saya sudah bicara panjang dengannya sepanjang musim panas.” Ini bukan dukungan kosong—Redick kasih menit bertahap: dari nol di pembuka ke 22 di laga Wolves, di mana Knecht bantu run 9-2 akhir kuarter pertama. Bahkan saat fans frustrasi di media sosial soal minutes minimal, Redick tetap back: “Saya tak nyerah sama dia. Dia bagian dari rencana jangka panjang.”

Ini mirip gaya Redick di podcast-nya dulu, di mana ia sering bahas mental pemain muda. Ia lihat Knecht sebagai versi muda dirinya—shooter yang butuh ritme, bukan tekanan. Di konferensi pers pasca-Wolves, Redick tambah: “Kami track data, dan dia unggul di ofensif. Cedera tim bikin kami harus adaptasi, tapi Dalton siap.” Dukungan ini kontras dengan kritik awal musim soal rotasi—beberapa bilang Redick terlalu protektif, tapi hasilnya mulai kelihatan: Knecht plus-minus +5 di laga terakhir, tertinggi di bench. Redick juga pribadi: “Saya pernah di posisinya, duduk lama sebelum meledak. Dia akan tembus.”

Tantangan Depan dan Rencana Adaptasi

Lakers lagi di persimpangan: rekor 2-2, tertinggal tiga game dari puncak Barat, dengan jadwal padat back-to-back lawan Clippers dan Kings akhir pekan. Knecht hadapi ujian besar—tanpa Davis, ia harus isi peran stretch four, tapi defense-nya masih rawan. Redick rencana: tambah drill switch di latihan besok, dan kasih Knecht 25 menit reguler. “Kami tak buru-buru; ini soal bangun fondasi,” katanya. Potensi Knecht? Jika shooting-nya naik ke 35% three, ia bisa jadi X-factor seperti Max Christie musim lalu—rata 15 poin off bench.

Tapi tantangan ada: kompetisi ketat di wing, dengan Reaves dan Christie sudah solid. Redick harus pintar rotasi, hindari burnout seperti summer league. Positifnya, chemistry Knecht dengan LeBron mulai jalan—assist dari James lahirkan dua three Knecht di simulasi. Jika ia konsisten, Lakers punya senjata baru untuk playoff; kalau enggak, tekanan naik. Redick yakin: “Dia bukan cuma shooter; dia pintar, bisa ciptakan peluang.” Ini rencana adaptasi yang fleksibel, di mana Knecht jadi kunci kedalaman skuad.

Kesimpulan

JJ Redick tak nyerah sama Dalton Knecht jadi cerita inspiratif di awal musim Lakers yang bergejolak—dari performa cari ritme hingga dukungan teguh pelatih, ini bukti keyakinan bisa ubah nasib. Dengan cedera tim dan jadwal ganas, Knecht punya peluang emas naik level, dan Redick jadi arsiteknya. Musim panjang, tapi jika rookie ini tembus, Lakers tambah senjata tajam. Kita tunggu laga depan—apakah tiga pointer Knecht mulai berhamburan, atau butuh waktu lagi? Yang pasti, di liga ini, kesabaran seperti Redick sering hasilkan keajaiban.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *