Wembanyama Mengamuk di Kuarter 4 Saat Lawan Bulls. Pada 10 November 2025, malam di United Center berubah jadi panggung Victor Wembanyama saat San Antonio Spurs comeback dramatis atas Chicago Bulls dengan skor 121-117. Rookie sensation berusia 21 tahun ini mengamuk di kuarter keempat, cetak 18 poin dari total 38 poin malam itu, lengkap dengan 12 rebound dan lima blok. Dua three-pointer krusial di menit akhir bikin Bulls ambruk, angkat Spurs dari tertinggal 10 poin jadi pemenang. Di musim keduanya, Wembanyama lagi buktiin kenapa dia disebut generasi baru—dari underdog ke hero instan. Spurs naik ke posisi kesembilan Wilayah Barat dengan rekor 6-5, sementara Bulls tergelincir ke 5-6. Apa yang bikin ledakan ini spesial, dan bagaimana dampaknya buat tim? INFO SLOT
Dominasi Wembanyama di Kuarter Keempat: Wembanyama Mengamuk di Kuarter 4 Saat Lawan Bulls
Kuarter keempat jadi milik Wembanyama sepenuhnya. Masuk babak akhir dengan skor 92-89 untuk Bulls, dia langsung ambil alih: mulai dengan dunk ganas lewat alley-oop dari gelandang, lalu blok Nikola Vučević di paint yang bikin arena hening. Tiga menit pertama, dia tambah enam poin dari mid-range jumper dan free throw, balikkan momentum jadi 98-95 untuk Spurs. Tapi klimaksnya di menit akhir: tertinggal dua poin, Wembanyama potong ke dalam, tarik ke tiga poin, dan swish—sama dengan assist ke rekan untuk layup. Dua three-pointer berturut itu? Clutch murni, bikin skor 119-117, dan free throw penutup amankan kemenangan.
Statnya gila: 18 poin dari 7-dari-9 tembakan di kuarter itu, termasuk 3-dari-4 dari jarak jauh. Lima blok malam itu empat di babak kedua, termasuk satu chase-down yang ingatkan Rudy Gobert. Pelatih Spurs Gregg Popovich bilang pasca-laga, “Victor main seperti veteran—dia baca permainan, dan saat dibutuhkan, dia ambil tanggung jawab.” Ini bukan kebetulan; Wembanyama latihan ekstra shot di bawah tekanan musim panas, fokus footwork untuk ciptakan ruang. Dominasinya tak cuma angka—dia paksa Bulls timeout dua kali, ubah energi arena dari sorak tuan rumah jadi gemuruh pengunjung.
Perjalanan Pertandingan yang Sengit: Wembanyama Mengamuk di Kuarter 4 Saat Lawan Bulls
Pertandingan ini penuh liku sejak tip-off. Bulls start panas di kuarter pertama, unggul 32-25 berkat duet Zach LaVine dan Vučević yang cetak 15 poin gabungan dari paint. Spurs struggle awal, turnover lima kali gara-gara pressure full-court, dan Wembanyama cuma tambah empat poin di babak pertama—kebanyakan rebound defensif. Kuarter kedua imbang, dengan Spurs balik unggul 58-56 berkat transisi cepat dari gelandang rookie, tapi Bulls tutup babak dengan run 8-0 untuk istirahat 64-58.
Babak kedua lebih ketat: Spurs unggul tipis di kuarter ketiga 92-89, tapi Wembanyama baru panas di sini dengan enam poin dan dua blok. Bulls andalkan LaVine yang cetak 28 poin total, tapi pertahanan Spurs mulai nyetel—mereka paksa 12 turnover lawan, delapan di setengah kedua. Momentum berganti saat Wembanyama ambil rebound ofensif ketiga di kuarter empat, langsung drive untuk and-1. Ini pertandingan di mana kedua tim rank 15 pertahanan liga, tapi Spurs unggul efisiensi: 48 persen tembakan vs 45 persen Bulls, plus 15 fast-break poin. Sengitnya ini bikin game overtime potensial, tapi ledakan Wembanyama tutup cerita di regulasi.
Dampak Prestasi Ini bagi Spurs dan Rival
Ledakan Wembanyama tak cuma angkat satu kemenangan—ini booster moral untuk Spurs yang musim lalu finis lotre draft. Dengan rekor 6-5, mereka kini selisih satu game dari play-in, dan Wembanyama rata-rata 26 poin musim ini naik jadi 28 pasca-laga ini. Duetnya dengan gelandang rookie beri spacing bagus, ciptakan 20 assist gabungan, dan pertahanan tim naik rank ke 12 setelah game ini. Popovich soroti, “Victor lagi belajar jadi pemimpin—malam ini dia tunjukkan itu.”
Bagi Bulls, kekalahan ini sakit: LaVine cetak 28 poin tapi 6 turnover, Vučević 22 poin tapi 4 foul di paint gara-gara Wembanyama. Tim tuan rumah rank 10 Wilayah Barat, tapi start lambat ini ingatkan kelemahan lineup tanpa depth. Di liga luas, performa ini bikin Wembanyama kandidat DPOY awal musim—dengan 3,2 blok rata-rata—dan MVP potensial kalau Spurs finis top-6. Fans Spurs trending “Wemby takeover” dengan jutaan view, sementara rival seperti tim barat was-was matchup nanti. Ini juga bukti Spurs bangun sekitar Wembanyama: trade musim panas tambah shooter untuk spacing, hasilkan 12 three-pointer malam itu.
Kesimpulan
Ledakan Victor Wembanyama di kuarter keempat lawan Bulls pada 10 November 2025 jadi momen ikonik di musim Spurs yang penuh harapan. Dari 18 poin clutch hingga blok dan rebound ganas, dia tak cuma comeback satu game—dia angkat tim dari posisi sembilan dan buktiin potensi superstar. Sengitnya pertandingan dari awal hingga akhir tunjukkan kedewasaan, sementara dampaknya beri momentum untuk play-in. Di usia 21, Wembanyama lagi ubah narasi Spurs dari underdog jadi contender. Musim panjang, tapi malam di Chicago ini janji: kalau dia terus mengamuk seperti ini, Wilayah Barat bakal lebih seru. Bagi penggemar, ini awal era baru—pantau laga berikutnya, di mana Wemby siap amuk lagi.
