jj-redick-sebut-austin-reaves-harus-lebih-berani

JJ Redick Sebut Austin Reaves Harus Lebih Berani

JJ Redick Sebut Austin Reaves Harus Lebih Berani. Di tengah kekalahan pedih Los Angeles Lakers dari San Antonio Spurs dengan skor 132-119 di perempat final NBA Cup pada 10 Desember 2025, pelatih JJ Redick angkat bicara soal Austin Reaves. Guard berusia 26 tahun ini lagi dalam slump: 16 poin dari 6-16 tembakan di laga itu, plus back-to-back poor performance yang bikin tim pincang. Redick, yang baru musim kedua latih, sebut Reaves harus “lebih berani” dan ambil peran leader penuh—bukan lagi undrafted guy, tapi salah satu core tim bareng LeBron James dan Luka Doncic. Komentar ini muncul di konferensi pers pasca laga, di mana Redick akui Reaves “carried us for six weeks” tapi kini saatnya step up. Lakers, yang sempat sapu grup, kini tersingkir dan duduk peringkat keenam Wilayah Barat dengan rekor 17-7. Ini bukan kritik pedas, tapi dorongan agar Reaves lebih assertive di offense dan leadership, terutama saat tim butuh scoring kedua setelah Doncic. TIPS MASAK

Slump Reaves dan Beban yang Terasa: JJ Redick Sebut Austin Reaves Harus Lebih Berani

Austin Reaves lagi dalam fase sulit yang jarang ia alami. Di dua laga terakhir, ia gabung 9-32 shooting—termasuk 28,1 persen dari lapangan—dengan cuma satu kunjungan garis lemparan bebas lawan Spurs. Musim ini ia rata-rata 27,8 poin, 5,6 rebound, dan 6,7 assist, tapi enam minggu awal bikin ia kelelahan: “The reality is the guy carried us for six weeks, and that takes a toll on you,” kata Redick. Reaves tak pakai alasan; ia bilang sendiri harus lebih baik. Di laga itu, ia berjuang lawan double-team dari Harrison Barnes dan Luke Kornet, tapi gagal ciptakan peluang sendiri. Ini beda dengan awal musim, di mana ia jadi second option utama pasca Doncic dan James adaptasi. Redick apresiasi fighting spirit-nya, tapi tegas: lebih banyak great nights daripada frustrating ones. Slump ini bukan cuma individu—ia soroti bagaimana beban berat bikin Reaves ragu ambil risiko, yang tim butuh untuk comeback dari defisit 17 poin.

Dorongan Redick untuk Jadi Leader: JJ Redick Sebut Austin Reaves Harus Lebih Berani

JJ Redick tak segan tantang Reaves secara pribadi. Sejak awal musim, ia adakan meeting khusus dengan core trio—James, Doncic, dan Reaves—untuk dorong aggressiveness. “The biggest thing was him taking a step forward as a leader and recognizing that it’s as much his team as it is LeBron’s or Luka’s,” kata Redick. Ia sebut Reaves punya innate leadership skills, tapi harus tap into consistently—tak ada lagi excuses sebagai undrafted player dari Oklahoma. Di meeting Maret lalu sebelum lawan Grizzlies, Redick implore trio ini lebih assertive, jangan stuck di habit sama. Reaves respons positif: ia bilang Redick flip the switch, bikin ia shed underdog label dan ambil tanggung jawab lebih. Ini terlihat di laga lawan Bucks, di mana ia cetak 29 poin plus 7 assist. Redick lihat Reaves sebagai potensi All-Star pertama, tapi leadership-nya krusial untuk culture baru Lakers—terutama saat James usia 41 dan Doncic adaptasi.

Dampak bagi Tim dan Performa Keseluruhan

Dorongan Redick ini tak cuma buat Reaves, tapi seluruh skuad. Lakers lagi hadapi defensive woes: kebobolan 132 poin lagi, dengan rating 116,7—peringkat 17 liga. Reaves harus lebih berani di offense untuk bantu atasi itu, karena ia bisa ciptakan spacing dan drive yang bebaskan Doncic. Saat Reaves on fire, tim outscore lawan 13 poin per 100 possession; slump-nya bikin bench flat, seperti lawan Spurs di mana turnover beri 16 poin ekstra. Marcus Smart, yang kembali dari cedera punggung dengan 26 poin, beri contoh: ia lebih aggressive di perimeter. Redick harap Reaves ikuti, terutama jelang laga lawan Suns—di mana ia harus lead second unit. Jika Reaves step up, Lakers bisa balik jadi kontender; kalau enggak, trade deadline Januari mungkin cari scoring wing baru. Ini ujian untuk Reaves: dari bench contributor ke main guy, leadership-nya bisa angkat tim dari NBA Cup out ke playoff push.

Kesimpulan

JJ Redick sebut Austin Reaves harus lebih berani jadi sinyal tegas pasca kekalahan NBA Cup: dari carried the team enam minggu ke leader sejati bareng James dan Doncic. Slump dua laga ini ujian, tapi Redick yakin great nights bakal datang lebih banyak. Dengan innate skills-nya, Reaves punya potensi All-Star—cuma butuh assertive di offense dan vocal di ruang ganti. Lakers butuh itu untuk perbaiki defense dan culture. Bagi penggemar, ini harapan: Reaves bukan lagi underdog, tapi pilar. Laga Suns nanti jadi tes pertama—pantau, karena step up-nya bisa ubah nasib musim ini.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *