cooper-flagg-bicarakan-keterpurukannya-dengan-mavs

Cooper Flagg Bicarakan Keterpurukannya Dengan Mavs

Cooper Flagg Bicarakan Keterpurukannya Dengan Mavs. Rekor 5-14 Dallas Mavericks hingga akhir November 2025 jadi mimpi buruk bagi skuad yang sempat capai Final NBA tahun lalu. Kekalahan terbaru 102-96 dari Memphis Grizzlies pada 24 November menandai delapan kekalahan dari 10 laga terakhir, posisikan tim di dasar Konferensi Barat. Cooper Flagg, rookie nomor satu draft yang didapat lewat trade kontroversial Luka Doncic, jadi sorotan utama di tengah keterpurukan ini. Di konferensi pers pasca-laga, Flagg angkat bicara jujur soal perasaannya: “Aku belum pernah kalah sebanyak ini sebelumnya.” Pernyataan itu, yang ungkap frustrasi rookie berusia 19 tahun ini, soroti transisi sulit dari Duke—di mana ia pimpin tim ke Final Four—ke NBA yang kejam. Meski stats-nya solid dengan rata-rata 15.9 poin, 6.4 rebound, dan 1.3 steal, Flagg akui kekalahan bertubi-tubi bikin ia belajar cepat. Pelatih Jason Kidd puji mentalitasnya, bilang pengalaman ini “blessing” untuk playoff nanti. INFO CASINO

Frustrasi Flagg: Belum Pernah Kalah Sebanyak Ini: Cooper Flagg Bicarakan Keterpurukannya Dengan Mavs

Cooper Flagg tak sembunyikan keterkejutannya atas rekor buruk Mavericks. “Aku belum pernah kalah sebanyak ini sebelumnya,” katanya di konferensi pers, soroti bagaimana ia alami lebih banyak kekalahan di 19 laga NBA daripada empat tahun terakhir gabungan di high school, Montverde Academy, dan Duke. Di college, Flagg bagian dari tim juara negara di Nokomis dan pimpin Blue Devils ke Final Four dengan 19.5 poin per game. Kini, di Dallas, ia hadapi kekalahan kandang lawan tim lemah seperti Wizards (1-7 saat itu), plus start 2-6 awal musim yang terburuk sejak 2018-19. Flagg bilang kekalahan close game seperti 101-94 lawan Thunder—di mana ia 1-dari-9 shooting—buat ia frustrasi, tapi juga belajar. “Ini tough, tapi aku tak khawatir apa-apa,” tambahnya, tunjukkan mentalitas matang meski rookie. Pernyataannya viral, picu dukungan dari Shawn Marion yang bilang “gotta fail to grow.”

Performa Individu: Solid Tapi Terhambat Tim: Cooper Flagg Bicarakan Keterpurukannya Dengan Mavs

Flagg tunjukkan potensi besar meski tim keterpurukan. Di laga Grizzlies, ia catat 12 poin, tujuh rebound, dan dua blok, tapi shooting 4-dari-15 soroti struggle offense—Dallas rank terakhir liga dengan 98.2 poin per game. Secara musim, ia 37 persen field goal dan 29 persen dari tiga, kontras 36.4 persen di Duke. Kidd pakai “Point Flagg” approach, buat ia handle bola lebih banyak tanpa point guard tradisional, tapi itu tambah beban. Flagg bilang ia nyaman finisher di paint (50 persen akurasi), tapi struggle initiator karena kurang spacing dari rekan seperti Klay Thompson yang lambat start. Di kekalahan Pelicans 118-115, ia 20 poin dan sembilan rebound, tapi miss midrange jumper akhir. Cedera bahu kiri di back-to-back lawan Thunder buat ia pincang, tapi ia main 31 menit. Flagg akui: “Aku adjust ke NBA, tapi tim butuh chemistry.” Stats defensifnya elite—1.3 steal per game—jadi harapan, tapi offense tim hambat ia.

Dukungan dari Kidd: Pengalaman Ini “Blessing” Jangka Panjang

Jason Kidd tetap yakin soal Flagg meski keterpurukan tim. “Kami main untuk sesuatu lebih besar; pengalaman ini blessing untuk Cooper,” katanya, soroti bagaimana kekalahan close game ajar ia handle pressure April nanti. Kidd tolak ganti lineup meski tanpa Kyrie Irving (kembali akhir 2025), dan puji Flagg soal passing—ia catat tiga assist per game. Absen Anthony Davis karena calf strain tambah beban, buat Flagg isi peran lebih luas. Kidd bilang Flagg belajar dari “growing pains,” seperti miss tying shot lawan Pelicans tanpa Zion Williamson. Flagg apresiasi: “Coach bilang ini good untuk kami maju.” Ini selaras filosofi Kidd: biarkan rookie gagal untuk tumbuh, mirip masa awal Doncic. Dengan Irving potensial kembali, Kidd yakin Flagg benefit paling besar, tingkatkan offense yang stuck di bawah 100 poin rata-rata.

Kesimpulan

Pernyataan Cooper Flagg soal keterpurukannya dengan Mavericks—”belum pernah kalah sebanyak ini”—jadi momen jujur yang ungkap transisi sulit rookie top pick ke NBA. Meski stats solid dan potensi besar, rekor 5-14 tim hambat ia, tapi dukungan Kidd buat pengalaman ini jadi pelajaran berharga. Flagg, yang adjust ke “Point Flagg” role, tunjukkan mentalitas kuat untuk bangkit. Bagi Dallas, ini ujian chemistry di tengah cedera dan start buruk, tapi Flagg jadi simbol harapan jangka panjang. Di Barat kompetitif, keterpurukan ini bisa sulap jadi kekuatan playoff—jika tim belajar cepat. Flagg tak khawatir; ia siap tumbuh, dan Mavericks butuh itu untuk selamatkan musim.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *