Floater dalam Bola Basket, Senjata Mematikan Guard Cerdas. Runner atau Floater adalah tembakan dalam permainan bola basket yang dilakukan dengan lembut dan melayang, biasanya di area mid-range (sekitar key/lane) ini untuk menghindari blok dari pemain bertahan yang lebih tinggi. Teknik yang satu inipun sering kali digunakan oleh guard atau playmaker ketika memasuki paint, akan tetapi tidak akan bisa melakukan layup biasa karena hadangan big man.
Perbedaan Runner dan Floater
- Runner : Lebih sering dilakukan sambil berlari dengan sedikit lompatan.
- Floater : Biasanya lebih melayang dengan lompatan pendek dan akurasi tinggi.
Namun, kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian.
Kapan Floater Digunakan?
Floater efektif dalam situasi:
- Hadapi Big Man – Ketika pemain tinggi (center) siap memblok layup, floater menjadi solusi.
- Fast Break – Saat pemain lawan belum siap bertahan, floater bisa jadi pilihan cepat.
- Pick-and-Roll Situations – Setelah melewati screen dengan sangat baik, maka floater ini akan membantu mencetak poin sebelum defense membantu.
Pemain NBA yang Menguasai Floater
Beberapa pemain terkenal dengan floater mematikannya:
- Tony Parker – Raja floater dengan “teardrop” yang sulit diantisipasi.
- Stephen Curry – Meski dikenal sebagai shooter, floater Curry sangat akurat.
- Chris Paul – Floater CP3 sering menjadi senjata di clutch time.
- Ja Morant – Kombinasi kecepatan dan floater membuatnya sulit dihentikan.
- Trae Young – Floater Young sering menjadi andalan saat menghadapi rim protector.
Teknik Melakukan Floater yang Baik
- Kecepatan & Timing : Gunakan kecepatan untuk membuka ruang, lalu lompat sebelum defense bereaksi.
- Gerakan Tipuan (Fake) : Fake pass atau pump fake bisa membuat defender terlambat bereaksi.
- Lompatan Pendek & Akurat : Tidak perlu melompat tinggi, cukup untuk memberi sudut tembakan yang baik.
- Perhatikan Posisi Tangan : Gunakan finger roll atau push shot untuk kontrol lebih baik.
- Latihan Konsisten : Floater butuh repetisi tinggi untuk menguasai jarak dan feel yang tepat.
Keunggulan Floater Dibanding Layup Biasa
- Sulit Diblok – Karena dilepaskan lebih awal dan melayang, big man kesulitan memprediksi.
- Efisien di Mid-Range – Menjadi solusi saat three-pointer terlalu jauh dan layup terlalu riskan.
- Membuka Ruang – Jika defense menutup floater, bisa diubah jadi assist ke rekan terbuka.
Momen Floater Terkenal dalam NBA
- Tony Parker vs Heat (2013 Finals) – Floater-nya membantu Spurs mendominasi.
- Derrick Rose di Masa Prime – Floater cepatnya sulit diantisipasi defender.
- Trae Young vs Knicks (2021 Playoffs) – Floater clutch-nya mengunci kemenangan Hawks.
Kesalahan Umum Saat Melakukan Floater
- Terlalu Dekat dengan Defender – Floater harus dilepas sebelum kontak fisik.
- Lompatan Terlalu Tinggi – Justru membuat tembakan kurang akurat.
- Tidak Melihat Posisi Rim – Harus tetap fokus pada ring meski dalam kecepatan tinggi.
Floater dalam Strategi Modern NBA
Di era yang didominasi three-pointer, floater menjadi senjata alternatif yang efektif karena:
- Efisiensi tinggi di area mid-range yang mulai ditinggalkan banyak tim.
- Membuat defense tidak bisa fokus hanya pada three-point line atau rim protection.
Latihan untuk Meningkatkan Floater
- Mikan Drill dengan Variasi – Latihan dasar dengan tambahan floater.
- Floater dari Berbagai Sudut – Coba dari sisi kiri, kanan, dan tengah lane.
- Floater dengan Kontak – Berlatih dengan defender (atau cone) untuk simulasi game.
Kesimpulan: Floater dalam Bola Basket
Floater adalah senjata bagi pemain yang memiliki kecepatan dan feel terhadap permainan. Teknik ini membuktikan bahwa basket bukan hanya tentang dunk atau three-pointer, akan tetapi juga tentang kreativitas dan kepintaran membaca permainan. Dari Tony Parker hingga generasi baru seperti Trae Young, floater ini tetap menjadi teknik mematikan dan elegan. Pemain favoritmu jago floater? Coba perhatikan permainan Chris Paul ataupun Ja Morant untuk melihat betapa efektifnya tembakan ini!
