Lakers Harap Deandre Ayton Punya Mental Tinggi. Los Angeles Lakers sedang menikmati start musim yang solid dengan rekor 10-4 di Barat, tapi di balik kemenangan impresif seperti 119-95 atas tim Milwaukee akhir pekan lalu, ada harapan besar pada Deandre Ayton. Pusat berusia 26 tahun dari Bahama ini, yang gabung tim pada Juli 2025 lewat kesepakatan dua tahun senilai 16,6 juta dolar, jadi kunci lini dalam setelah perdagangan Anthony Davis. Pelatih JJ Redick dan rekan setim seperti Austin Reaves tak segan bilang: Lakers butuh versi terbaik Ayton, yang berarti mental tangguh untuk hadapi tekanan besar di kota hiburan. Dengan rata-rata 16,2 poin dan 8,4 rebound dari 12 laga, Ayton sudah tunjukkan kilas potensi, tapi inkonsistensi masa lalu bikin manajemen harap ia bangun ketahanan mental yang lebih kuat. Ini bukan cuma soal fisik, tapi soal siap tempur di setiap malam, terutama saat LeBron James kembali penuh dari cedera. BERITA BASKET
Latar Belakang Ayton dan Masalah Mental di Karier Sebelumnya: Lakers Harap Deandre Ayton Punya Mental Tinggi
Deandre Ayton masuk NBA sebagai pilihan pertama Suns pada 2018, dengan janji jadi dominator paint seperti Shaquille O’Neal. Ia raih gelar rookie runner-up dan bantu Suns ke final 2021, tapi sejak itu, reputasinya ternoda isu mental. Di Phoenix, pelatih Frank Vogel kritik Ayton karena kurang effort defensif dan sering hilang motivasi saat diganti. Bahkan, ia sempat absen latihan karena “ketidakhadiran mental” dan dikaitkan dengan sikap malas, seperti telat datang atau tantrum saat dicadangkan. Puncaknya di Portland musim lalu: dibeli out setelah dianggap bermasalah, dengan laporan soal temper dan bad attitude yang bikin tim frustrasi. Ayton sendiri akui di wawancara The Athletic, “Saya tahu reputasi itu, tapi sekarang saya di sini untuk bukti sebaliknya.” Lakers lihat ini sebagai peluang kedua, tapi legenda tim James Worthy langsung beri peringatan keras: “Butuh hunter mentality, ambil ownership, atau kesempatan ini hilang.” Ayton paham tekanan; ia bilang, “Ini privilege, tapi saya takkan sia-siakan.”
Harapan Lakers: Konsistensi dan Tanggung Jawab di Lapangan: Lakers Harap Deandre Ayton Punya Mental Tinggi
Manajemen Lakers yakin lingkungan stabil bisa ubah Ayton. Sejak trading Davis, mereka cari pusat andal yang bisa lindungi rim dan rebound ganas – Ayton cocok dengan tinggi 6 kaki 11 inci dan skill finishing. Pelatih Redick harap ia jadi anchor pertahanan, terutama di Barat penuh big man seperti Nikola Jokic atau Rudy Gobert. Di laga lawan Bucks, Ayton catat double-double 20 poin dan 10 rebound, termasuk defend Giannis Antetokounmpo yang dibatasi 18 poin. Tim 5-0 saat ia capai 20 poin, bukti dampaknya. Tapi, inkonsistensi masih ada: di kekalahan blowout lawan Hawks dan Thunder, ia hilang dari paint. Reaves bilang, “Kami butuh best version-nya setiap malam; kalau tidak, kami cuma tim biasa.” Redick tekankan komunikasi: Ayton suka pocket pass dari Luka Doncic, tapi harus responsif di pick-and-roll tanpa ragu. Harapan utama: bangun mental untuk atasi box-out dan tip-off, plus jaga fokus defensif meski offense dominan.
Upaya Tim Bangun Mental Ayton Lewat Dukungan dan Trolling
Lakers tak cuma harap; mereka aktif bantu Ayton. Rekan seperti Doncic, Reaves, dan Marcus Smart bangun hubungan lewat komunikasi on-court: bahas preferensi pass dan role jelas. Yang unik, mereka pakai “trolling” untuk jaga motivasi – ejek soal berapa kali ia kena box-out atau kalah tip-off. Ayton bilang, “Itu bikin saya lapar; mereka dorong saya tanpa tekanan negatif.” Ini mirip budaya Mamba Mentality Kobe, di mana kompetisi internal bangun ketangguhan. Di locker room, Ayton tunjukkan passion: teriak marah saat bahas reputasi lama, tapi refleksi tenang soal penerimaan. Dengan James kembali latihan, Ayton dapat mentor tambahan – legenda yang paham tekanan LA. Redick sebut ini “clarity” dari staf seperti Coach Tai, yang bantu eksekusi rencana. Hasilnya? Ayton main 12 laga berturut-turut, shooting 69,2 persen, dan bilang, “Saya anchor pertahanan Lakers sekarang.”
Kesimpulan
Harapan Lakers agar Deandre Ayton punya mental tinggi jadi inti proyek musim ini, di mana potensi fisiknya harus didukung ketangguhan emosional untuk jadi pilar sebenarnya. Dari isu masa lalu ke momen double-double lawan Bucks, Ayton tunjukkan kemajuan, tapi konsistensi adalah kunci. Dengan dukungan tim lewat trolling ringan dan komunikasi kuat, plus bimbingan James dan Doncic, peluang ia ubah narasi besar. Jika Ayton bangun hunter mentality seperti disarankan Worthy, Lakers bisa jadi penantang serius Barat. Musim masih panjang, tapi langkah awal ini beri alasan optimis – Ayton siap bukti ia lebih dari sekadar talenta mentah.
