portland-trail-blazers-akan-kirim-hansen-ke-g-league

Portland Trail Blazers Akan Kirim Hansen ke G-League

Portland Trail Blazers Akan Kirim Hansen ke G-League. Pagi 8 November 2025, Portland Trail Blazers ambil langkah strategis di awal musim NBA: mengirim rookie center Yang Hansen ke afiliasi G-League mereka, Rip City Remix, untuk sesi latihan khusus. Pemain berusia 19 tahun asal China ini, yang dipilih di ronde kedua draft musim panas lalu, akan kembali ke skuad utama setelah akhir pekan ini. Langkah ini datang pasca kembalinya Robert Williams dari cedera, di mana Blazers butuh atur menit bermain untuk big man mereka. Hansen, dengan tinggi 7 kaki 1 inci dan potensi defensif tinggi, main enam laga awal musim dengan rata-rata 3,2 poin dan 4,5 rebound, tapi pelatih Chauncey Billups bilang ini kesempatan emas untuk polesan lebih dalam. Di tengah rekor 4-6 Blazers yang lagi cari ritme, pengiriman ini jadi bagian rebuild jangka panjang. Apa artinya buat Hansen dan tim? REVIEW KOMIK

Performa Awal Hansen di NBA: Portland Trail Blazers Akan Kirim Hansen ke G-League

Yang Hansen debut musim ini dengan harapan besar sebagai prospek internasional langka dari China. Di enam laga, ia starter dua kali, tunjukkan kilauan di paint: blok dua kali lawan Lakers dan rebound ofensif krusial lawan Nuggets yang bantu tim comeback. Rata-ratanya 12 menit per laga terbatas karena saingan ketat dari Deandre Ayton dan Williams, tapi efisiensinya mencolok—shooting 58 persen dari lapangan, termasuk hook shot andal di post low. Hansen, yang besar di akademi CBA sebelum loncat ke draft, adaptasi cepat ke pace NBA: ia menang 65 persen duel fisik di paint, angka tertinggi di antara rookie big man.

Tapi ada celah: turnover 1,2 per laga karena visi passing yang masih mentah, dan akurasi free throw cuma 65 persen. Billups puji insting defensifnya—”Ia seperti tembok bergerak”—tapi akui butuh lebih banyak reps untuk poles pick-and-roll defense. Di laga terakhir lawan Clippers, Hansen cetak empat poin dan lima rebound di 10 menit, tapi diganti cepat karena foul trouble. Performa ini tunjukkan potensi: Hansen bukan sekadar atlet tinggi, tapi smart player dengan wingspan 7 kaki 4 inci yang bisa switch di perimeter. Pengiriman ke G-League ini bukan hukuman, tapi investasi untuk maksimalkan karirnya.

Alasan Strategis Blazers di Balik Pengiriman: Portland Trail Blazers Akan Kirim Hansen ke G-League

Blazers ambil keputusan ini setelah evaluasi internal pasca-kembali Williams. Dengan Ayton dominan di starting lineup (14 poin, 10 rebound rata-rata), dan Williams siap tambah kedalaman, menit Hansen terjepit—ia cuma main 8 menit terakhir lawan Kings. Billups bilang, “Kami tak mau buang potensinya di bangku; G-League beri ia reps penuh tanpa tekanan.” Rip City Remix, yang main di Portland, punya jadwal latihan intensif akhir pekan ini, fokus drill big man seperti box-out dan drop coverage—sesuatu yang kurang Hansen dapat di NBA.

Ini langkah umum di rebuild Blazers: musim lalu, mereka kirim Scoot Henderson ke G-League untuk 10 hari, hasilkan lompatan performa. Hansen, sebagai pick 40-an, butuh development cepat untuk hindari stunting seperti kasus Jarred Vanderbilt dulu. Manajemen tim lihat ia sebagai cornerstone masa depan, terutama dengan kontrak rookie dua tahunnya. Pengiriman ini juga hemat cap: ia tetap di payroll utama, tapi Remix beri akses fasilitas NBA tanpa biaya ekstra. Billups tambah, “Ini bukan mundur, tapi langkah maju—ia kembali Senin dengan energi baru.” Di tengah rekor tim yang goyah, ini tunjukkan kesabaran Blazers bangun roster muda.

Prospek Pengembangan Hansen dan Dampak ke Tim

Di Remix, Hansen bakal main scrimmage penuh melawan veteran G-League, di mana ia bisa eksperimentasi: main center atau power forward dalam formasi small-ball. Pelatih Remix, mantan asisten Blazers, rencanakan sesi khusus untuk tingkatkan handle ball dan shooting range—target naikkan three-point attempt-nya dari nol jadi 1 per laga. Hansen bilang via video call tim, “Saya siap kerja keras; ini kesempatan belajar.” Prospeknya cerah: dengan atletisitas China dan IQ basket Eropa, ia bisa jadi steal draft seperti Walker Kessler di Utah.

Bagi Blazers, ini beri ruang rotasi: Williams isi bench, Ayton istirahat lebih, dan Toumani Camara geser ke frontcourt. Tim yang lagi fokus rebuild—dengan Anfernee Simons on fire di guard (24 poin rata-rata)—butuh kedalaman paint untuk hindari cedera berantai seperti musim lalu. Jika Hansen kembali dengan lompatan, ia bisa duet Ayton di playoff push 2026. Analis prediksi: pengalaman G-League bisa naikkan valuenya 20 persen, buka pintu trade atau perpanjangan. Ini juga sinyal Blazers serius development: tak buru-buru, tapi sistematis.

Kesimpulan

Pengiriman Yang Hansen ke Rip City Remix jadi langkah bijak Blazers di tengah musim yang penuh ujian. Dari performa awal yang menjanjikan hingga alasan strategis, ini cerita development rookie yang bisa ubah nasib tim. Hansen punya potensi besar sebagai big man modern, dan akhir pekan ini bakal jadi booster karirnya. Bagi Portland, kesabaran ini kunci rebuild—bukan hasil instan, tapi fondasi kuat. Senin nanti, Hansen kembali; Blazers tunggu ia siap kontribusi lebih. Di NBA yang kompetitif, langkah seperti ini yang bedakan tim biasa dari yang legendaris.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *