respati-ragil-pamungkas-resmi-keluar-dari-borneobills

Respati Ragil Pamungkas Resmi Keluar dari Borneobills

Respati Ragil Pamungkas Resmi Keluar dari Borneobills. Borneo Hornbills kembali bikin berita besar di akhir musim IBL 2025, tapi kali ini soal perpisahan yang bikin fans tim berbasis di Bogor ini sedih. Pada 28 September kemarin, manajemen klub resmi umumkan berpisah dengan Respati Ragil Pamungkas, pebasket senior yang cuma bertahan semusim di skuad. Ini jadi gelombang kedua setelah Steven Orlando dilepas sehari sebelumnya, sebagai bagian rombakan skuad menjelang IBL 2026. Respati, yang direkrut dengan harapan tinggi dari Rajawali Medan, gagal penuhi ekspektasi dan kini cari pelabuhan baru di musim ke-15 karirnya. Borneo, yang finis peringkat keenam musim ini dengan rekor 12 menang 10 kalah, lagi fokus bangun tim lebih muda di bawah pelatih Ismael Tan. Buat Respati, ini akhir manis tapi pahit—ia tampil di IBL All Indonesian 2025 sebagai penghargaan atas kontribusinya. Dengan free agency tinggal hitung hari, masa depan guard 34 tahun ini jadi tanda tanya besar di liga yang lagi kompetitif. BERITA BASKET

Siapakah Itu Pemain Basket Respati Ragil Pamungkas: Respati Ragil Pamungkas Resmi Keluar dari Borneobills

Respati Ragil Pamungkas adalah salah satu veteran paling tangguh di IBL, yang lahir 3 April 1991 di Solo, Jawa Tengah, dan mulai karir sejak remaja. Debutnya datang musim 2010 bareng Satya Wacana Salatiga, di mana ia cepat naik jadi point guard andal—main 15 musim berturut-turut, rekor panjang di liga. Tinggi 179 cm dengan visi passing tajam dan kecepatan tinggi, Respati spesialis mengatur tempo: ia bisa ciptain peluang buat rekan, tambah poin dari drive, dan bertahan solid lawan guard lawan. Kariernya penuh warna: dari Satya Wacana (2010-2015), pindah ke Pelita Jaya Jakarta di mana ia rasain gelar juara IBL 2017—prestasi pertama Borneo Hornbills musim debut 2022, tapi ia gabung Borneo 2025 setelah sempat di West Bandits Solo (kini Kesatria Bengawan Solo). Wakili timnas Indonesia di SEABA Championship 2015, Respati wakili konsistensi: total ratusan laga, dengan highlight juara 2017 dan Most Improved Player nominasi 2019/20. Di luar lapangan, ia lowkey—sering bagi waktu buat komunitas basket Solo, dan di usia 34, ia tetep lapar kemenangan meski performa naik-turun. Kontraknya habis musim ini, bikin perpisahan ini mutual tapi emosional.

Kenapa Dia Bisa Keluar dari Borneo Hornbills

Respati keluar dari Borneo karena performanya musim 2025 gak sesuai ekspektasi manajemen, meski ia direkrut dengan harapan angkat tim yang lagi transisi. Di IBL 2024 bareng Rajawali Medan, ia solid: rata-rata 6,4 poin per laga (ppg), 1,5 rebound per laga (rpg), dan 2,3 assist per laga (apg) dalam 26 pertandingan—catatan yang bikin Borneo incar ia sebagai pengatur serangan utama. Tapi di Borneo, semuanya beda: cuma 18 penampilan, dengan rata-rata 2,9 ppg, dan menit bermain gak pernah lebih dari 10 per laga. Hingga pekan keenam, kontribusinya minim—satu poin, satu assist, satu steal—karena rotasi ketat di bawah Ismael Tan yang prefer pemain muda seperti Sevly Rondonuwu dan import Isaiah Briscoe. Manajemen nilai ia gak fit visi up-tempo baru: Borneo finis keenam, tapi gagal playoff karena serangan mandul di kuarter akhir. Pengumuman 28 September bilang ini “bagian rombakan skuad,” sama kayak Steven Orlando—dua veteran dilepas buat hemat budget dan fokus talenta under-25. Respati hormati keputusan: di pernyataan perpisahan, ia bilang, “Satu musim di sini ajarin gue banyak, tapi tim butuh fresh start.” Ini bukan konflik pribadi, tapi strategi Borneo bangun kompetitif musim depan.

Apakah Ini Artinya Ia Akan Menjadi Free Agent

Ya, perpisahan ini artinya Respati resmi jadi free agent, bebas nego sama klub mana pun mulai Oktober 2025—pas free agency IBL dibuka. Kontraknya habis Juni lalu, dan Borneo gak perpanjang, bikin ia unrestricted free agent tanpa kompensasi draft pick. Masa depan? Masih tanda tanya, tapi peluang terbuka lebar: klub seperti Dewa United atau Prawira Bandung mungkin lirik pengalamannya sebagai veteran point guard, terutama tim yang butuh leadership di playoff. Di musim ke-15, Respati bilang Februari lalu ia “masih lapar kemenangan,” dan All Indonesian 2025 bukti ia tetep relevan—mungkin balik ke Kesatria Bengawan Solo atau Pelita Jaya yang kenal gaya mainnya. Tapi tantangan ada: usia 34 bikin klub prefer muda, dan performa Borneo bikin ia harus bukti diri di tryout. Manajemen Borneo bilang dukung ia cari rumah baru, dan Respati optimis: “Gue siap kontribusi di mana pun.” Free agency ini bisa jadi babak akhir karirnya, atau kesempatan tambah gelar—tapi yang pasti, ia gak pensiun dulu.

Kesimpulan: Respati Ragil Pamungkas Resmi Keluar dari Borneobills

Respati Ragil Pamungkas resmi keluar dari Borneo Hornbills ini jadi akhir era singkat tapi berarti di musim ke-15 karirnya—dari veteran juara 2017 sampe kontributor minim di tim transisi. Alasan performa gak sesuai harapan bikin manajemen rombak skuad, tapi buat Respati, ini pintu free agency yang terbuka lebar buat cari klub baru. Borneo maju dengan fokus muda, sementara Respati tetep haus kemenangan—mungkin balik ke rumah lama atau kejutan di tim kontender. Buat fans IBL, ini cerita klasik: evolusi liga yang butuh fresh blood, tapi hormati veteran kayak Respati. Semoga ia temuin pelabuhan pas, dan Borneo balik lebih kuat musim depan—IBL tetep seru berkat cerita kayak gini.

 

BACA SELENGKAPNYA DI..

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *