tim-basket-rajawali-medan-keluarkan-banyak-guard

Tim Basket Rajawali Medan Keluarkan Banyak Guard

Tim Basket Rajawali Medan Keluarkan Banyak Guard. Medan kembali ramai dengan berita transfer di Indonesian Basketball League (IBL) 2025, saat Rajawali Medan umumkan langkah berani: keluarkan banyak pemain di posisi guard untuk bikin ruang bagi rekrutan baru. Pada 22 Oktober 2025, klub Sumatera Utara itu resmi datangkan Jason Prawira, playmaker berpengalaman dari rival lama, sekaligus kurangi stok guard yang kelebihan setelah musim 2024. Keputusan ini diumumkan via media sosial tim, picu diskusi panas di kalangan fans. Pelatih Efri Meldi, yang baru ambil alih penuh musim ini, sebut ini “resep segar untuk tim yang lebih tajam”. Rajawali, yang finis peringkat bawah musim lalu dengan rekor 7-3 di 10 laga awal tapi ambruk di akhir, kini bangun ulang backcourt. Langkah ini tak cuma soal nama; ia simbol ambisi Rajawali naik kelas di kompetisi domestik yang makin ketat, di mana guard jadi kunci serangan cepat. INFO CASINO

Strategi Rekrutmen untuk Backcourt Lebih Solid: Tim Basket Rajawali Medan Keluarkan Banyak Guard

Rajawali Medan tak main-main soal rebuild. Setelah musim 2024 yang penuh gejolak—hilang banyak pemain guard karena kontrak habis dan tawaran dari klub lain—mereka langsung gerak cepat. Jason Prawira, 28 tahun dengan pengalaman 10 musim di IBL, jadi buruan utama. Pemain asal Jakarta ini bawa visi passing tajam (rata 6,2 assist per laga musim lalu) dan shooting tiga angka 38 persen, cocok banget buat gaya Meldi yang andalkan transisi kilat. “Jason bukan cuma guard; ia quarterback lapangan,” kata Meldi di konferensi pers virtual kemarin.

Tak berhenti di situ, Rajawali juga amankan Kresna Aji, guard 29 tahun yang gabung Agustus lalu untuk IBL All Indonesian. Kresna, dengan rata 12 poin dan 4 rebound, tambah kedalaman di posisi dua. Strategi ini lahir dari analisis musim lalu: Rajawali kebobolan 105 poin per laga gara-gara backcourt lemah, terutama di pick-and-roll defense. Dengan rekrut duo ini, plus rookie Alexandro Manuel yang punya kecepatan ala Derrick Rose muda, stok guard kini lebih seimbang—dari 8 jadi 5 pemain inti. Efri Meldi, yang rekor 7-3 di 10 laga awal musim 2025 tunjukkan janji, tekankan: “Kami tak mau overload; quality over quantity.” Langkah ini mirip rebuild sukses tim Surabaya tahun lalu, di mana fokus backcourt bawa mereka ke playoff.

Pemain Guard yang Dilepas dan Alasan di Baliknya: Tim Basket Rajawali Medan Keluarkan Banyak Guard

Keputusan keluarkan banyak guard bukan asal tebas; ia hitung matang. Rajawali lepas tiga nama utama: Darryl Winata, Jordan Oei, dan satu rookie Muhammd Bayu Keanu Syahputra yang gagal adaptasi. Darryl, kapten musim lalu, pindah ke klub Kalimantan dengan kontrak lebih besar—ia rata 14 poin tapi turnover tinggi 3,5 per laga, tak cocok visi Meldi yang haus efisiensi. Jordan Oei, shooter andal dengan 35 persen tiga angka, gabung tim Jawa Tengah; alasannya, kurang konsisten di defense, di mana Rajawali butuh guard serba bisa.

Bayu, rookie berbakat, dikembalikan ke akademi klub untuk pengembangan lebih lanjut—ia cuma main 5 menit rata di preseason, tapi potensinya diakui untuk masa depan. Alasan utama: overstock guard musim lalu bikin rotasi kacau, dengan bench player jarang dapat menit. Meldi sebut, “Kami punya 8 guard, tapi cuma 4 yang fit ritme—sisanya jadi beban.” Keputusan ini picu reaksi campur: fans kecewa lepas Darryl, tapi apresiasi transparansi. Pindahnya mereka tak cuma soal kontrak; Rajawali beri bonus pemutusan baik, pastikan hubungan tetap harmonis. Ini langkah dewasa, tunjukkan klub Medan siap prioritas kualitas untuk musim reguler yang dimulai Desember nanti.

Dampak untuk Performa Rajawali di IBL 2025

Langkah keluarkan guard ini beri efek domino positif. Backcourt baru bikin Rajawali lebih fleksibel: Jason Prawira bisa main point guard utama, Kresna shift ke shooting guard, dan Alexandro backup dengan kecepatan. Di preseason EPC 2025, mereka kalahkan Pacific Caesar Jr 85-72, dengan assist naik 20 persen berkat visi Prawira. Meldi prediksi: “Kami target top-6 klasemen, dengan defense lebih rapat—kebobolan di bawah 100 poin per laga.” Roster lengkap 17 pemain, termasuk power forward/center baru seperti Eric Hancik yang gantikan Tyrell Corbin April lalu, tambah keseimbangan.

Tapi tantangan ada: adaptasi Prawira butuh waktu, terutama chemistry dengan big man seperti David Ebenezer Frans. Fans Medan, yang hadir 5.000 di laga rumah terakhir musim lalu, haus kemenangan setelah sembilan kekalahan beruntun Februari kemarin. Dampak ekonomi: rekrutmen ini tarik sponsor lokal, dengan tiket musim reguler naik 15 persen. Secara luas, Rajawali jadi contoh klub daerah yang ambisius—dari peringkat bawah jadi contender, mirip perjalanan kesuksesan tim Bandung tahun lalu. Dengan Efri Meldi di kemudi, musim 2025 bisa jadi breakout: guard baru siap gigit, dan Medan tunggu sorak kemenangan.

Kesimpulan

Rajawali Medan tak ragu tebas stok guard berlebih untuk sambut Jason Prawira dan kawan—langkah berani yang bikin backcourt lebih tajam di IBL 2025. Dari strategi rekrutmen hingga dampak performa, klub Sumatera ini tunjukkan visi jangka panjang di bawah Efri Meldi. Pemain dilepas pergi dengan hormat, tapi yang baru datang bawa harapan tinggi. Medan siap bergemuruh lagi: Rajawali bukan tim biasa; mereka pejuang yang haus playoff. Musim reguler dekat, dan dengan guard solid, trofi tak lagi mimpi—cuma soal eksekusi. Fans Rajawali, bersiaplah: era baru dimulai.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *