devin-booker-sangat-senang-bisa-bermain-dengan-brooks

Devin Booker Sangat Senang Bisa Bermain Dengan Brooks

Devin Booker Sangat Senang Bisa Bermain Dengan Brooks. Musim NBA 2025-26 sudah di depan mata, dan Phoenix Suns kembali jadi sorotan setelah perombakan roster dramatis. Salah satu yang bikin heboh adalah chemistry baru antara Devin Booker dan Dillon Brooks, yang bergabung lewat trade Kevin Durant ke Houston Rockets pada Juli 2025. Di Media Day Suns, 25 September 2025, Booker tak bisa sembunyikan antusiasmenya: “Playing with Dillon is a game-changer—his energy, his edge, it’s what we need.” Trade ini bukan cuma soal aset, tapi soal membawa grit ke Valley. Dengan Booker sebagai franchise star dan Brooks sebagai motor pertahanan, Suns yakin duo ini bisa bawa tim ke puncak Barat. Akankah mereka jadi duet maut? Mari kita ulas. BERITA BOLA

Siapa Itu Devin Booker: Devin Booker Sangat Senang Bisa Bermain Dengan Brooks

Devin Armani Booker, lahir 30 Oktober 1996 di Grand Rapids, Michigan, adalah jantung Phoenix Suns sejak draft 2015 pick 13. Dibesarkan oleh ibu tunggal Veronica Gutierrez, Booker pindah ke Moss Point, Mississippi, dan jadi bintang di sekolah menengah, sapu McDonald’s All-American 2014. Di Kentucky satu musim, dia rata-rata 10 poin dari bench, tunjukkan bakat sebagai shooter elit. Debut NBA 2015-16 langsung bikin gebrakan: 14,4 poin per game. Karier sembilan musim: empat All-Star, All-NBA First Team 2022, dan bawa Suns ke Final 2021—pertama sejak 1993, meski kalah dari Bucks.

Musim lalu, Booker cetak 27,1 poin, 4,5 rebound, 6,9 assist dalam 68 game, shooting 49,2% FG dan 36,4% tiga poin. Total karir: 17.216 poin, 2.804 assist, dan 1.171 tiga poin—rekor franchise Suns. Di luar lapangan, dia ikon fashion, punya deal Nike, dan filantropis via Starting Five Foundation untuk komunitas underprivileged. Usia 28, Booker teken ekstensi supermax 2024 senilai $221 juta hingga 2028, jadi wajah Suns di era pasca-Durant. Dengan gaya midrange silky dan clutch gene, dia salah satu guard top dunia, siap pimpin rebuild dengan energi baru.

Kenapa Devin Booker Dapat Bermain Dengan Brooks

Trade Durant ke Rockets Juli 2025 bawa Dillon Brooks, Jalen Green, pick 10 Khaman Maluach, dan second-rounder Rasheer Fleming ke Suns, sementara Durant ke Houston dalam deal tujuh tim. Brooks, 29 tahun, dikenal sebagai “The Villain” karena defense agresif dan trash talk—ex-Memphis Grizzly yang teken kontrak empat tahun $86 juta dengan Rockets 2023. Musim lalu di Houston, dia rata-rata 12,7 poin, 3,4 rebound, 1,7 assist, 0,9 steal dalam 30,9 menit, shooting 42,8% FG dan 35,9% tiga poin. Dia 3-and-D wing ideal: lockdown defender lawan guard elite dan shooter konsisten dari corner.

Booker bisa main bareng Brooks karena chemistry instan terlihat di training camp. Booker, playmaker utama, butuh partner yang buka ruang dan jaga bintang lawan—Brooks jawabannya. Di scrimmage September, Brooks jaga perimeter, biarkan Booker fokus offense, ciptakan open look dengan cut agresif. Booker bilang di Media Day, “Dillon’s got that dog in him—he’s out there talking, locking guys up, it fires me up.” Suns juga tambah Mark Williams dan Maluach di frontcourt, kasih Booker rim protector, plus Jalen Green sebagai second scorer. Coach Jordan Ott desain sistem fast-paced, manfaatkan Booker di pick-and-roll dan Brooks di switch defense. Ini kontras era Durant-Beal, di mana offense statis dan pertahanan lemah—Suns kebobolan 115 poin per game musim lalu, terburuk di Barat.

Apakah Mereka Bisa Menjadi Duet Maut di Musim NBA Ini

Potensi Booker dan Brooks jadi duet maut besar banget, tapi nggak tanpa tantangan. Kekuatan mereka: kombinasi offense-defense. Booker, dengan 27 poin rata-rata, unggul di midrange dan clutch—musim lalu, 15 game dengan 30+ poin, termasuk 52 poin lawan Pelicans. Brooks, meski bukan scorer utama, punya defensive versatility: jaga guard sampai forward, seperti latihannya lawan Shai Gilgeous-Alexander di offseason. Di Summer League, Brooks tunjukkan grit, steal 1,5 per game, dan 38% tiga poin di spot-up. Chemistry mereka di scrimmage September: Booker cetak 20 poin, Brooks 4 steal, Suns menang 10 poin di lineup itu.

Tapi, ada risiko. Brooks kadang over-aggressive—musim lalu, 3,3 foul per game, sering kena technical. Booker, meski clutch, butuh konsistensi playmaking—turnover 2,6 per game musim lalu. Barat juga brutal: Nuggets, Thunder, dan Lakers punya bintang besar. Tapi Suns punya keunggulan: depth baru dengan Green (21 poin potensial), Williams (rim protector), dan Ott yang fokus development. ESPN prediksi Suns seed 4 Barat, 48 kemenangan, dengan Booker kandidat All-NBA lagi dan Brooks dark horse All-Defensive. Kalau Brooks jaga konsistensi dan Booker naik level assist (target 8 per game), mereka bisa bawa Suns ke semifinal Barat—sesuatu yang gagal di era Durant. Highlight scrimmage: pick-and-roll Booker-Williams, diakhiri corner tiga Brooks. Ini blueprint masa depan.

Kesimpulan: Devin Booker Sangat Senang Bisa Bermain Dengan Brooks

Devin Booker dan Dillon Brooks bukan cuma duet—mereka simbol perubahan Suns dari superteam gagal ke tim gritty dengan identitas. Antusiasme Booker di Media Day bukan basa-basi; Brooks bawa energi yang hilang sejak era Chris Paul. Musim 2025-26 bakal uji apakah mereka duet maut atau cuma pelengkap. Dengan Booker sebagai scorer kelas dunia dan Brooks sebagai defensive bulldog, Suns punya resep untuk ganggu Barat. Kalau chemistry ini bertahan, Hornets bakal menyesal lepas Brooks, dan Booker-Brooks bisa jadi next big thing. Valley, bersiap untuk kebangkitan—ini waktunya bersinar.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *